Senin, 06 Februari 2017

Contoh Makalah Induk Kalimat dan Anak Kalimat



INDUK KALIMAT DAN ANAK KALIMAT
MAKALAH


Dipresentasikan dalam Mata Kuliah
BAHASA INDONESIA

Dosen : Dra. Yunia Kusminarsih, M.Pd



Disusun Oleh :

v  Siti Suaebah
v  Fahri Renaldi

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL – MUKHLISIN
TAHUN AKADEMIK 2016 – 2017
Jln. H. Usa Po. Box 23 PRU Ciseeng – Bogor 16330
Jawa Barat



KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillahhirabbill ‘alamin kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas limpah ramat serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah “Bahasa Indonesia” ini dengan lancar dan pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan banyak trima kasih kepada Ibu. Selaku dosen pembimbing dan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami selaku penulis berharap semoga kelak makalah ini dapat berguna dan juga bermanfaat serta menambah wawasan tentang pengetahuan kita semua tentang kalimat. Dalam pembuatan makalah ini kami sangat menyadari masih sangat banyak terdapat kekurangan di sana sini dan masih butuh saran untuk perbaikannya. Oleh karena itu kami sangat berterima kasih jika ada yang sudi memberi saran dan kritiknya demi perbaikan makalah ini.
Semoga makalah yang sederhana bisa dengan mudah di mengerti dan dapat di pahami maknanya. Kami minta maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini, serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca.



Bogor, Novemer 2016


Penulis









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................  
DAFTAR ISI .................................................................................................................  

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ...................................................................................................  
B.     Tujuan ................................................................................................................  
C.     Rumusan Masalah ..............................................................................................  

BAB II PEMBAHASAN
A.    Induk Kalimat ....................................................................................................  
B.     Anak Kalimat .....................................................................................................  
C.     Ciri-Ciri Induk Kalimat dan Anak Kalimat .......................................................  
D.    Jenis-Jenis Induk Kalimat dan Anak Kalimat ...................................................  
E.     Perbedaan Induk Kalimat dan Anak Kalimat ...................................................  

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ........................................................................................................  

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Menulis adalah suatu hal yang sangat penting. Setiap orang pasti tidak lepas dari kegiatan tulis menulis. Dalam jenjang apapun pasti aspek menulis tetap ada. Apalagi bagi seorang mahasiswa manulis adalah sebuah kewajiban yang harus dijalani. Seorang mahasiswa harus mampu dan bisa untuk menuangkan ide, gagasan, dan pemikiran mereka dalam bentuk tulisan yang baik dan benar atau dalam ragam tulisan yang baku sesuai dengan EYD. Kegiatan menulis sangat mendukung berhasil atau tidaknya suatu ide yang dikemukakan. Suatu tulisan yang memiliki tatanan dan susunan kalimat yang baik, ide dan gasasan yang disampaikan akan mendapat tanggapan yang baik.
Kegiatan menulis tidak akan pernah lepas dari penyusunan kalimat. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis membahas tentang induk kalimat dan anak kalimat. Penulis akan membahas kedua kalimat majemuk tersebut agar pembaca dapat membandingkan antara induk kalimat dan anak kalimat.

B.    Tujuan
1.      Mengetahui gambaran tentang induk kalimat dan anak kalimat
2.      Mengetahui pengertian dari induk kalimat dan anak kalimat
3.      Mengetahui macam-macam induk kalimat dan anak kalimat beserta contohnya
4.      Mengetahui ciri-ciri induk kalimat dan anak kalimat
5.   Mengetahui Perbedaan antara induk kalimat dengan anak kalimat

C.    Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari induk kalimat dan anak kalimat ?
2.      Apa jenis-jenis dari induk kalimat dan anak kalimat?
3.      Apa contoh dari induk kalimat dan anak kalimat?
4.      Apa ciri-ciri induk kalimat dan anak kalimat?
5.      Apa perbedaan antara induk kalimat dan anak kalimat?



BAB II
PEMBAHASAN

A.      Induk Kalimat
Induk kalimat adalah klausa yang sudah bermakna, meskipun tanpa terikat atau bergabung dengan klausa lain. Induk kalimat bisa berpotensi menjadi kalimat.
Perhatikan contoh berikut :
Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
Ayah mencuci motor   : induk Kalimat

B.      Anak kalimat
Ialah klausa atau pola kalimat yang menduduki jabatan dalam pola kalimat yang lain. Terdapat bermacam-macam anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat, bergantung pada bagian kalimat tunggal mana yang akan diubah atau diganti.
Contoh :
a)      Anak kalimat pengganti subjek
Contoh :
Yang mencuri sepeda saya,telah ditangkap polisi.
          S                    Ket          P                    O
Keterangan :
Yang mencuri sepeda saya : anak kalimat penganti subjek.
Yang : subjek
Mencuri : predikat
Sepeda saya: objek
Telah ditangkap polisi : induk kalimat
b)      Anak kalimat penganti predikat : hanya terdapat pada kalimat nomina.
Contoh :
Penyanyinya orang yang berbaju merah.
         S                         P
Penyanyinya : induk kalimat
Orang yang berbaju merah : anak kalimat
Orang : subjek
Yang berbaju : predikat
Merah : keterangan
c)      Anak kalimat pengganti objek
Contoh :
Pak Yono telah mengantar anak yang membuat kericuhan di Kampung Kulon.
      S                  P                                                   O
Pak Yono telah mengantar : induk kalimat.
Anak yang membuat kericuhan di Kampung Kulon : anak kalimat
Anak : subjek
Yang membuat : predikat
Kericuhan : objek
Di Kampung Kulon : keterangan tempat
d)     Anak kalimat pengganti keterangan waktu.
Contoh :
Anita datang ketika hari sudah malam.
    S         P                          K
Anita datang : induk kalimat
Ketika hari sudah malam : anak kalimat pengganti keterangan waktu.
e)      Anak kalimat pengganti keterangan sebab
Contoh :
Karena terus tertawa, ibu mematikan televisi.
            K                     S          P                  O
Karena terus tertawa : anak kalimat
Ibu mematikan televisi : induk kalimat
f)       Anak kalimat pengganti keterangan akibat
Contoh :
Akibat terlambat datang, anak itu dilarang masuk kelas.
                   K                       S          P            O          K
Akibat terlambat datang : anak kalimat
Anak itu dilarang masuk kelas : induk kalimat
g)      Anak kalimat pengganti keterangan tujuan
Contoh :
Tara belajar supaya  lulus Ujian Nasinal (UN).
   S          P                               K
Tara belajar : induk kalimat
Supaya lulus Ujian Nasional (UN) : anak kalimat     
h)      Anak kalimat pengganti keterangan syarat
Contoh :
Kalau tidak ditembak, pencuri itu akan memberontak.
            K                            S                           P
Kalau tidak ditembak : anak kalimat
Pencuri itu akan memberontak : induk kalimat
i)        Anak kalimat pengganti keterangan perlawanan
Contoh :
Meskipun cuaca mendungia berangkat juga ke sekolah.
              K                             S            P                      O
Meskpiun cuaca mendung : anak kalimat
Ia berangkat ke sekolah : induk kalimat
j)        Anak kalimat pengganti keterangan  perbandingan
Contoh :
Ririn terlihat lebih  cantik, daripada orang yang mirip dengannya.
   S           P               Pel                                  K
Ririn terlihat lebih cantik : induk kalimat
Daripada orang yang mirip dengannya : anak kalimat

Berdasarkan fungsinya, anak kalimat dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Anak kalimat perluasan subjek.
Artinya, pada anak kalimat yang mengalami perluasan adalah subjeknya.
Contoh :
§ Mereka mendapatkan beasiswa di sekolah. (sebelum perluasan)
§ Siswa/ siswi yang berprestasi mendapatkan beasiswa di sekolah. (setelah perluasan)
2. Anak kalimat perluasan predikat.
Artinya, pada anak kalimat yang mengalami perluasan adalah predikatnya.
Contoh :
§ Daerah aliran sungai Citarum gundul. (sebelum perluasan)
§ Daerah aliran sungai Citarum pohon-pohonnya ditebangi penduduk secara liar. (setelah perluasan)
3. Anak kalimat perluasan objek.
Artinya, pada anak kalimat yang mengalami perluasan adalah objeknya.
 Contoh : 
§ Kami telah menduga hal itu. (sebelum perluasan)
§ Kami telah menduga bahwa kecelakaan itu adalah kelalaian dari orangtuanya. (setelah perluasan)
4. Anak kalimat pengganti keterangan.
Artinya, pada anak kalimat yang mengalami perluasan adalah keterangannya.
Contoh :
§ Kemarin Ani datang ke rumahku.
§ Ketika aku sedang menonton televisi, Ani datang ke rumahku. (setelah perluasan)

C. Ciri-Ciri Induk Kalimat dan Anak Kalimat
§  Ada kesenyapan antara intonasi
§  Perluasan bagian kalimat tunggal membentuk pola baru
§  Bagian pola kalimat baru menjadi anak kalimat
§  Bagian yang tetap menjadi induk kalimat.
§  Anak kalimat bergantung pada induk kalimat (bertingkat)
§  Nama anak kalimat sesuai dengan bagian jabatan yang diperluas.

D. Jenis-Jenis Induk Kalimat dan Anak Kalimat
1. Kalimat majemuk hubungan waktu, 
Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi sejak, sewaktu, ketika, setelah, sampai, manakala, dan sebagainya.
Contoh :
a. sejak saya masih sekolah SD, ibu saya sudah mengajar di sana.
b. Sewaktu kakek datang kerumah, ayah sedang pergi ke kantor.
c. Manakala ibu datang, saya sedang sibuk dengan hewan piaraan saya.

2. Kalimat majemuk hubungan syarat
Kalimat maemuk ini ditandai oleh konjungsi jika, seandainya, andaikan, asalkan, apabila.
Contoh :
a. Jika saya lulus nanti, ayahku akan memberikan saya hadiah.
b. Kami akan segera berangkat, seandainya hujan tidak turun begitu derasnya.
c. Hatiku bertambah ciut apabila aku teringat bahwa aku yang tertua.

3. Kalimat majemuk hubungan tujuan
Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi agar, supaya, biar.
Contoh :
a. Saya harus belajar sungguh-sungguh agar saya bisa naik kelas.
b. Kakak bercerita tentang harapannya supaya aku memiliki pekerjaan yang lebih layak.
c. Saya bekerja sampai malam biar anak saya dapat melanjutkan sekolahnya.

4. Kalimat majemuk hubungan konsesip, 
Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguhpun.
Contoh :
a. Walaupun hatinya sangat sedih, ia tak pernah menampakannya di hadapan ayahnya.
b. Hidup harus terus berjalan, meskipun banyak cobaan yang menghadang.
c. Perjuangan berjalan terus, kendatipun musuh terus bergerak menyerang.

5. Kalimat majemuk hubungan perbandingan, 
Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi daripada, ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, alih-alih.
Contoh :
a. Daripada hanya berdiam diri dirumah, lebih baik membantu orang tua disawah.
b. Bu santi menyayang semua anak asuhnya seperti beliau menyayang anaknya sendiri.
c. Perbedaan yani dan kakaknya bagaikan langit dan bumi.

6. Kalimat majemuk hubungan penyebaban, 
Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi sebab, karena, oleh karena.
Contoh :
a. saya mengundurkan diri dari perusahaan, sebab saya ingin melanjutkan kuliah saya.
b. Karena dua hari tidak masuk kantor, kakak mendapat surat teguran dari atasannya.


7. Kalimat majemuk hubungan akibat, 
Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjunggsi sehingga, sampai-sampai, maka.
Contoh :
a. Andi menarik tali itu terlalu keras sehingga talinya putus.
b. Kakak berjalan terburu-buru sampai-sampai tidak menghiraukan ada motor didepannya.

8. Kalimat majemuk hubungan cara, 
Kalimat majemuk ini ditandai oleh kata penghubung dengan.
Contoh :
a. Dengan cara menggendongnya, ibu itu menenangkan anaknya yang menangis.
b. Dengan alat seadanya, ia berusaha membuka koper itu.

9. Kalimat majemuk hubungan sangkalan, 
Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi seolah-olah, seakan-akan.
Contoh :
a. Suasana didalam rumah sangat gaduh, seolah-olah ada seratus orang didalamnya.
b. Daritadi dia hanya diam saja, seolah-olah tidak tahu apa yang sedang terjadi.

10. Kalimat majemuk hubungan kenyataan, 
Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi padahal, sedangkan.
Contoh :
a. Para murid sudah datang daritadi, sedangkan belum satu gurupun yang datang.
b. Adik menangis sangat keras, padahal hanya digigit semut.

11. Kalimat majemuk hubungan hasil
Klimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi makanya.
Contoh :
a. Hujannya sangat deras, makanya sungai diseberang rumah meluap.
b. Lantainya sangat licin, makanya kakak terpeleset.

12. Kaimat majemuk hubungan penjelasan
Kalimat majemuk ini ditandai dengan kata penghubung bahwa, yaitu.
Contoh:
a. Ayah menjelaskan kepada ibu, bahwa hari ini ayah akan pulang terlambat.
b. Ayah telah memanen pohon pisang, yaitu dengan parang yang tajam.

13. Kalimat majemuk hubungan atributif
Kalimat majemuk in ditandai dengan konjungsi yang.
Contoh :
a. Orang yang duduk disebelah ibu itu adalah kaka dari ayah.
b. Bibi yang bekerja di jakarta itu, sedang menderita sakit kanker.

E. Perbedaan Induk Kalimat dengan Anak Kalimat
a)      Kemandirian sebagai kalimat tunggal
Artinya tidak tergantung anak kalimat, induk kalimat bisa tetap berdiri sendiri.
Misalnya : Andi selalu terlihat sedih, semenjak nenek pergi.
Andi selalu terlihat sedih : induk kalimat
Semenjak nenek pergi : anak kalimat
Meskipun tanpa “ semenjak nenek pergi” , induk kalimat “Andi selalu terlihat murung” masih bisa berdiri dan memiliki makan sendiri.

b)      Konjungsi
Konjungsi digunakan untuk menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Anak kalimat ditandai oleh adanya konjungsi, sedangkan induk kalimat tidak didahului dengan konjungsi.
Misalnya :
Aku tertidur , ketika ayah pulang kerja.
Aku tertidur : induk kalimat
Ketika ayah pulang kerja : anak kalimat
Meskipun ibu terlihat lelah, ia memasak untuk keluarga.
Meskipun ibu terlihat lelah : anak kalimat
Ia memasak untuk keluarga : induk kalimat




c)      Urutan
Jika anak kalimat di depan induk kalimat, anak kalimat itu harus dipisahkan dengan tanda koma dari induk kalimatnya. Sedangkan, anak kalimat yang menempati posisi di belakang induk kalimat dapat ditempatkan di depan kalimat tanpa perubahan informasi pokok.
Misalnya :
Untuk memperoleh beasiswa, aku harus rajin belajar.
Untuk memperoleh beasiswa : anak kalimat di depan maka pakai koma.
Aku harus rajin belajar : induk kalimat dibelakang.
Dia mengajukan beasiswa karena ayahnya telah meninggal.
Keterangan :Induk kalimat tidak didahului anak kalimat jadi konjungsi tanpa menggunakan koma.
Karena ayahnya telah meninggal, dia mengajukan beasiswa.
Keterangan : Karena induk kalimat didahului anak kalimat, maka anak dan induk kalimat dipisahkan oleh tanda koma.



















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Induk Kalimat adalah klausa yang sudah bermakna, meskipun tanpa terikat atau bergabung dengan klausa lain. Induk kalimat bisa berpotensi menjadi kalimat.
Anak Kalimat ialah klausa atau pola kalimat yang menduduki jabatan dalam pola kalimat yang lain. Terdapat bermacam-macam anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat, bergantung pada bagian kalimat tunggal mana yang akan diubah atau diganti.

a)      Ciri-Ciri Induk Kalimat dan Anak Kalimat :
§  Ada kesenyapan antara intonasi
§  Perluasan bagian kalimat tunggal membentuk pola baru
§  Bagian pola kalimat baru menjadi anak kalimat
§  Bagian yang tetap menjadi induk kalimat.
§  Anak kalimat bergantung pada induk kalimat (bertingkat)
§  Nama anak kalimat sesuai dengan bagian jabatan yang diperluas.

b)     Jenis-Jenis Induk Kalimat dan Anak Kalimat
1. Kalimat majemuk hubungan waktu,
2. Kalimat majemuk hubungan syarat
3. Kalimat majemuk hubungan tujuan
4. Kalimat majemuk hubungan konsesip,
5. Kalimat majemuk hubungan perbandingan,
6. Kalimat majemuk hubungan penyebaban,
7. Kalimat majemuk hubungan akibat,
8. Kalimat majemuk hubungan cara,
9. Kalimat majemuk hubungan sangkalan,
10. Kalimat majemuk hubungan kenyataan,
11. Kalimat majemuk hubungan hasil
12. Kaimat majemuk hubungan penjelasan
13. Kalimat majemuk hubungan atributif

c)      Perbedaan antara Induk Kalimat dengan Anak Kalimat
1.      Kemandirian sebagai kalimat tunggal
Artinya tidak tergantung anak kalimat, induk kalimat bisa tetap berdiri sendiri.
Misalnya : Andi selalu terlihat sedih, semenjak nenek pergi.
Andi selalu terlihat sedih : induk kalimat
Semenjak nenek pergi : anak kalimat
Meskipun tanpa “ semenjak nenek pergi” , induk kalimat “Andi selalu terlihat murung” masih bisa berdiri dan memiliki makan sendiri.

2.      Konjungsi
Konjungsi digunakan untuk menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Anak kalimat ditandai oleh adanya konjungsi, sedangkan induk kalimat tidak didahului dengan konjungsi.
Misalnya :
Aku tertidur , ketika ayah pulang kerja.
Aku tertidur : induk kalimat
Ketika ayah pulang kerja : anak kalimat

3.      Urutan
Jika anak kalimat di depan induk kalimat, anak kalimat itu harus dipisahkan dengan tanda koma dari induk kalimatnya. Sedangkan, anak kalimat yang menempati posisi di belakang induk kalimat dapat ditempatkan di depan kalimat tanpa perubahan informasi pokok.
Misalnya :
Untuk memperoleh beasiswa, aku harus rajin belajar.
Untuk memperoleh beasiswa : anak kalimat di depan maka pakai koma.
Aku harus rajin belajar : induk kalimat dibelakang.






DAFTAR PUSTAKA

Abas, lutfi.1967. Pengantar Linguistic dan Tata Bahasa Indonesia l. Bandung : Jajasan Penerbit Universitas Pajajaran.
Abdullah Hassan. 1974. The Morphosogy of Malay. Kuala lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka.
Abdulhaji. 1983. Pengantar Sintaksis Bahasa Indonesia. Cet. Kedua. Yogyakarta : Lukman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar