INDUK
KALIMAT DAN ANAK KALIMAT
MAKALAH
Dipresentasikan
dalam Mata Kuliah
BAHASA
INDONESIA
Dosen :
Dra. Yunia Kusminarsih, M.Pd
Disusun
Oleh :
v Siti Suaebah
v Fahri Renaldi
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL – MUKHLISIN
TAHUN
AKADEMIK 2016 – 2017
Jln. H. Usa
Po. Box 23 PRU Ciseeng – Bogor 16330
Jawa Barat
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillahhirabbill ‘alamin kami panjatkan kehadirat Allah
Swt. Atas limpah ramat serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Mata Kuliah “Bahasa Indonesia” ini dengan lancar dan pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan banyak trima kasih kepada Ibu. Selaku dosen pembimbing dan kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami selaku penulis berharap semoga kelak makalah ini dapat
berguna dan juga bermanfaat serta menambah wawasan tentang pengetahuan kita
semua tentang kalimat. Dalam pembuatan makalah ini kami sangat menyadari masih
sangat banyak terdapat kekurangan di sana sini dan masih butuh saran untuk
perbaikannya. Oleh karena itu kami sangat berterima kasih jika ada yang sudi
memberi saran dan kritiknya demi perbaikan makalah ini.
Semoga makalah yang sederhana bisa dengan mudah di mengerti
dan dapat di pahami maknanya. Kami minta maaf bila ada kesalahan kata dalam
penulisan makalah ini, serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati
pembaca.
Bogor, Novemer 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ..................................................................................................
DAFTAR
ISI .................................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang ...................................................................................................
B.
Tujuan
................................................................................................................
C.
Rumusan
Masalah ..............................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Induk
Kalimat ....................................................................................................
B.
Anak
Kalimat .....................................................................................................
C.
Ciri-Ciri
Induk Kalimat dan Anak Kalimat .......................................................
D.
Jenis-Jenis
Induk Kalimat dan Anak Kalimat ...................................................
E.
Perbedaan
Induk Kalimat dan Anak Kalimat ...................................................
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
........................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA ...................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Menulis adalah suatu hal yang sangat penting. Setiap orang
pasti tidak lepas dari kegiatan tulis menulis. Dalam jenjang apapun pasti aspek
menulis tetap ada. Apalagi bagi seorang mahasiswa manulis adalah sebuah
kewajiban yang harus dijalani. Seorang mahasiswa harus mampu dan bisa untuk
menuangkan ide, gagasan, dan pemikiran mereka dalam bentuk tulisan yang baik
dan benar atau dalam ragam tulisan yang baku sesuai dengan EYD. Kegiatan
menulis sangat mendukung berhasil atau tidaknya suatu ide yang dikemukakan.
Suatu tulisan yang memiliki tatanan dan susunan kalimat yang baik, ide dan
gasasan yang disampaikan akan mendapat tanggapan yang baik.
Kegiatan menulis tidak akan pernah lepas dari
penyusunan kalimat. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis membahas tentang
induk kalimat dan anak kalimat. Penulis akan membahas kedua kalimat majemuk
tersebut agar pembaca dapat membandingkan antara induk kalimat dan anak kalimat.
B. Tujuan
1. Mengetahui
gambaran tentang induk kalimat dan anak kalimat
2. Mengetahui
pengertian dari induk kalimat dan anak kalimat
3. Mengetahui
macam-macam induk kalimat dan anak kalimat beserta contohnya
4. Mengetahui
ciri-ciri induk kalimat dan anak kalimat
5. Mengetahui Perbedaan antara induk kalimat
dengan anak kalimat
C. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari induk kalimat dan anak kalimat ?
2. Apa
jenis-jenis dari induk kalimat dan anak kalimat?
3. Apa
contoh dari induk kalimat dan anak kalimat?
4. Apa
ciri-ciri induk kalimat dan anak kalimat?
5. Apa
perbedaan antara induk kalimat dan anak kalimat?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Induk Kalimat
Induk kalimat
adalah klausa yang sudah bermakna, meskipun tanpa terikat atau bergabung dengan
klausa lain. Induk kalimat bisa berpotensi menjadi kalimat.
Perhatikan
contoh berikut :
Ayah mencuci
motor ketika matahari berada di ufuk timur.
Ayah mencuci
motor : induk Kalimat
B.
Anak kalimat
Ialah klausa
atau pola kalimat yang menduduki jabatan dalam pola kalimat yang lain. Terdapat
bermacam-macam anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat, bergantung pada
bagian kalimat tunggal mana yang akan diubah atau diganti.
Contoh :
a) Anak kalimat pengganti
subjek
Contoh :
Yang mencuri sepeda saya,telah ditangkap polisi.
S
Ket
P
O
Keterangan :
Yang mencuri sepeda saya : anak kalimat penganti subjek.
Yang : subjek
Mencuri : predikat
Sepeda saya: objek
Telah ditangkap polisi : induk kalimat
b) Anak kalimat penganti
predikat : hanya terdapat pada kalimat nomina.
Contoh :
Penyanyinya orang yang berbaju merah.
S
P
Penyanyinya : induk kalimat
Orang yang berbaju merah : anak kalimat
Orang : subjek
Yang berbaju : predikat
Merah : keterangan
c) Anak kalimat pengganti
objek
Contoh :
Pak Yono telah mengantar anak yang membuat kericuhan di
Kampung Kulon.
S
P
O
Pak Yono telah mengantar : induk kalimat.
Anak yang membuat kericuhan di Kampung Kulon : anak
kalimat
Anak : subjek
Yang membuat : predikat
Kericuhan : objek
Di Kampung Kulon : keterangan tempat
d) Anak kalimat pengganti
keterangan waktu.
Contoh :
Anita datang ketika hari sudah malam.
S
P
K
Anita datang : induk kalimat
Ketika hari sudah malam : anak kalimat pengganti
keterangan waktu.
e) Anak kalimat pengganti
keterangan sebab
Contoh :
Karena terus tertawa, ibu mematikan televisi.
K
S P
O
Karena terus tertawa : anak kalimat
Ibu mematikan televisi : induk kalimat
f) Anak kalimat pengganti
keterangan akibat
Contoh :
Akibat terlambat datang, anak itu dilarang masuk kelas.
K
S P
O K
Akibat terlambat datang : anak kalimat
Anak itu dilarang masuk kelas : induk kalimat
g) Anak kalimat pengganti
keterangan tujuan
Contoh :
Tara belajar supaya lulus Ujian Nasinal (UN).
S
P
K
Tara belajar : induk kalimat
Supaya lulus Ujian Nasional (UN) : anak
kalimat
h) Anak kalimat pengganti
keterangan syarat
Contoh :
Kalau tidak ditembak, pencuri itu akan memberontak.
K
S
P
Kalau tidak ditembak : anak kalimat
Pencuri itu akan memberontak : induk kalimat
i) Anak kalimat
pengganti keterangan perlawanan
Contoh :
Meskipun cuaca mendung, ia berangkat juga ke sekolah.
K
S
P
O
Meskpiun cuaca mendung : anak kalimat
Ia berangkat ke sekolah : induk kalimat
j) Anak kalimat
pengganti keterangan perbandingan
Contoh :
Ririn terlihat lebih cantik, daripada orang yang mirip dengannya.
S
P
Pel
K
Ririn terlihat lebih cantik : induk kalimat
Daripada orang yang mirip dengannya : anak kalimat
Berdasarkan fungsinya, anak kalimat dibagi
menjadi 4, yaitu:
1. Anak kalimat perluasan
subjek.
Artinya, pada anak kalimat yang mengalami
perluasan adalah subjeknya.
Contoh :
§ Mereka mendapatkan beasiswa di sekolah.
(sebelum perluasan)
§ Siswa/ siswi yang berprestasi mendapatkan
beasiswa di sekolah. (setelah perluasan)
2. Anak kalimat perluasan
predikat.
Artinya, pada anak kalimat yang mengalami
perluasan adalah predikatnya.
Contoh :
§ Daerah aliran sungai Citarum gundul.
(sebelum perluasan)
§ Daerah aliran sungai Citarum pohon-pohonnya
ditebangi penduduk secara liar. (setelah perluasan)
3. Anak kalimat perluasan
objek.
Artinya, pada anak kalimat yang mengalami
perluasan adalah objeknya.
Contoh
:
§ Kami telah menduga hal itu. (sebelum
perluasan)
§ Kami telah menduga bahwa kecelakaan itu
adalah kelalaian dari orangtuanya. (setelah perluasan)
4. Anak kalimat pengganti
keterangan.
Artinya, pada anak kalimat yang mengalami
perluasan adalah keterangannya.
Contoh :
§ Kemarin Ani datang ke rumahku.
§ Ketika aku sedang menonton televisi, Ani
datang ke rumahku. (setelah perluasan)
C.
Ciri-Ciri Induk Kalimat dan Anak Kalimat
§ Ada
kesenyapan antara intonasi
§ Perluasan
bagian kalimat tunggal membentuk pola baru
§ Bagian
pola kalimat baru menjadi anak kalimat
§ Bagian
yang tetap menjadi induk kalimat.
§ Anak
kalimat bergantung pada induk kalimat (bertingkat)
§
Nama anak kalimat sesuai dengan
bagian jabatan yang diperluas.
D.
Jenis-Jenis Induk Kalimat dan Anak
Kalimat
1. Kalimat
majemuk hubungan waktu,
Kalimat
majemuk ini ditandai oleh konjungsi sejak, sewaktu, ketika, setelah, sampai,
manakala, dan sebagainya.
Contoh :
a. sejak saya
masih sekolah SD, ibu saya sudah mengajar di sana.
b. Sewaktu
kakek datang kerumah, ayah sedang pergi ke kantor.
c. Manakala
ibu datang, saya sedang sibuk dengan hewan piaraan saya.
2. Kalimat majemuk hubungan syarat
Kalimat maemuk
ini ditandai oleh konjungsi jika, seandainya, andaikan, asalkan, apabila.
Contoh :
Contoh :
a. Jika saya
lulus nanti, ayahku akan memberikan saya hadiah.
b. Kami akan
segera berangkat, seandainya hujan tidak turun begitu derasnya.
c. Hatiku
bertambah ciut apabila aku teringat bahwa aku yang tertua.
3. Kalimat majemuk hubungan tujuan
Kalimat
majemuk ini ditandai oleh konjungsi agar, supaya, biar.
Contoh :
a. Saya harus
belajar sungguh-sungguh agar saya bisa naik kelas.
b. Kakak
bercerita tentang harapannya supaya aku memiliki pekerjaan yang lebih layak.
c. Saya
bekerja sampai malam biar anak saya dapat melanjutkan sekolahnya.
4. Kalimat majemuk hubungan konsesip,
Kalimat
majemuk ini ditandai oleh konjungsi walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun,
sungguhpun.
Contoh :
Contoh :
a. Walaupun
hatinya sangat sedih, ia tak pernah menampakannya di hadapan ayahnya.
b. Hidup harus
terus berjalan, meskipun banyak cobaan yang menghadang.
c. Perjuangan
berjalan terus, kendatipun musuh terus bergerak menyerang.
5. Kalimat majemuk hubungan perbandingan,
Kalimat
majemuk ini ditandai oleh konjungsi daripada, ibarat, seperti, bagaikan,
laksana, sebagaimana, alih-alih.
Contoh :
a. Daripada
hanya berdiam diri dirumah, lebih baik membantu orang tua disawah.
b. Bu santi menyayang semua anak asuhnya seperti beliau
menyayang anaknya sendiri.
c. Perbedaan yani dan kakaknya bagaikan langit dan bumi.
6. Kalimat majemuk hubungan penyebaban,
Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi sebab,
karena, oleh karena.
Contoh :
Contoh :
a. saya mengundurkan diri dari perusahaan, sebab saya
ingin melanjutkan kuliah saya.
b. Karena dua hari tidak masuk kantor, kakak mendapat
surat teguran dari atasannya.
7. Kalimat majemuk hubungan akibat,
Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjunggsi sehingga,
sampai-sampai, maka.
Contoh :
a. Andi menarik tali itu terlalu keras sehingga talinya putus.
b. Kakak berjalan terburu-buru sampai-sampai tidak
menghiraukan ada motor didepannya.
8. Kalimat majemuk hubungan cara,
Kalimat majemuk ini ditandai oleh kata penghubung dengan.
Contoh :
a. Dengan cara menggendongnya, ibu itu menenangkan
anaknya yang menangis.
b. Dengan alat seadanya, ia berusaha membuka koper itu.
9. Kalimat majemuk hubungan sangkalan,
Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi seolah-olah,
seakan-akan.
Contoh :
a. Suasana didalam rumah sangat gaduh, seolah-olah ada
seratus orang didalamnya.
b. Daritadi dia hanya diam saja, seolah-olah tidak tahu
apa yang sedang terjadi.
10. Kalimat majemuk hubungan kenyataan,
Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi padahal,
sedangkan.
Contoh :
a. Para murid sudah datang daritadi, sedangkan belum satu
gurupun yang datang.
b. Adik menangis sangat keras, padahal hanya digigit
semut.
11. Kalimat majemuk hubungan hasil
Klimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi makanya.
Contoh :
a. Hujannya sangat deras, makanya sungai diseberang rumah
meluap.
b. Lantainya sangat licin, makanya kakak terpeleset.
12. Kaimat majemuk hubungan penjelasan
Kalimat majemuk ini ditandai dengan kata penghubung
bahwa, yaitu.
Contoh:
a. Ayah menjelaskan kepada ibu, bahwa hari ini ayah akan
pulang terlambat.
b. Ayah telah memanen pohon pisang, yaitu dengan parang
yang tajam.
13. Kalimat majemuk hubungan atributif
Kalimat majemuk in ditandai dengan konjungsi yang.
Contoh :
a. Orang yang duduk disebelah ibu itu adalah kaka dari
ayah.
b. Bibi yang bekerja di jakarta itu, sedang menderita
sakit kanker.
E. Perbedaan Induk
Kalimat dengan Anak Kalimat
a) Kemandirian sebagai
kalimat tunggal
Artinya tidak
tergantung anak kalimat, induk kalimat bisa tetap berdiri sendiri.
Misalnya :
Andi selalu terlihat sedih, semenjak nenek pergi.
Andi selalu
terlihat sedih : induk kalimat
Semenjak nenek
pergi : anak kalimat
Meskipun tanpa
“ semenjak nenek pergi” , induk kalimat “Andi selalu terlihat murung” masih
bisa berdiri dan memiliki makan sendiri.
b) Konjungsi
Konjungsi digunakan untuk menghubungkan anak kalimat
dengan induk kalimat. Anak kalimat ditandai oleh adanya konjungsi, sedangkan
induk kalimat tidak didahului dengan konjungsi.
Misalnya :
Aku tertidur , ketika ayah pulang kerja.
Aku tertidur : induk kalimat
Ketika ayah pulang kerja : anak kalimat
Meskipun ibu terlihat
lelah, ia memasak untuk keluarga.
Meskipun ibu terlihat lelah : anak kalimat
Ia memasak untuk keluarga : induk kalimat
c) Urutan
Jika anak kalimat di depan induk kalimat, anak kalimat
itu harus dipisahkan dengan tanda koma dari induk kalimatnya. Sedangkan, anak
kalimat yang menempati posisi di belakang induk kalimat dapat ditempatkan di
depan kalimat tanpa perubahan informasi pokok.
Misalnya :
Untuk memperoleh beasiswa, aku harus rajin belajar.
Untuk memperoleh beasiswa : anak kalimat di depan maka
pakai koma.
Aku harus rajin belajar : induk kalimat dibelakang.
Dia mengajukan beasiswa karena ayahnya telah
meninggal.
Keterangan :Induk kalimat tidak didahului anak kalimat
jadi konjungsi tanpa menggunakan koma.
Karena ayahnya telah
meninggal, dia mengajukan beasiswa.
Keterangan : Karena induk kalimat didahului anak kalimat,
maka anak dan induk kalimat dipisahkan oleh tanda koma.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Induk Kalimat
adalah klausa yang sudah bermakna, meskipun tanpa terikat atau bergabung dengan
klausa lain. Induk kalimat bisa berpotensi menjadi kalimat.
Anak Kalimat ialah
klausa atau pola kalimat yang menduduki jabatan dalam pola kalimat yang lain.
Terdapat bermacam-macam anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat,
bergantung pada bagian kalimat tunggal mana yang akan diubah atau diganti.
a) Ciri-Ciri
Induk Kalimat dan Anak Kalimat :
§ Ada
kesenyapan antara intonasi
§ Perluasan
bagian kalimat tunggal membentuk pola baru
§ Bagian
pola kalimat baru menjadi anak kalimat
§ Bagian
yang tetap menjadi induk kalimat.
§ Anak
kalimat bergantung pada induk kalimat (bertingkat)
§ Nama
anak kalimat sesuai dengan bagian jabatan yang diperluas.
b) Jenis-Jenis Induk Kalimat dan Anak Kalimat
1. Kalimat
majemuk hubungan waktu,
2. Kalimat majemuk hubungan syarat
3. Kalimat majemuk hubungan tujuan
4. Kalimat majemuk hubungan konsesip,
5. Kalimat majemuk hubungan perbandingan,
6. Kalimat majemuk hubungan penyebaban,
7. Kalimat majemuk hubungan akibat,
8. Kalimat majemuk hubungan cara,
9. Kalimat majemuk hubungan sangkalan,
10. Kalimat majemuk hubungan kenyataan,
11. Kalimat majemuk hubungan hasil
12. Kaimat majemuk hubungan penjelasan
13. Kalimat majemuk hubungan atributif
2. Kalimat majemuk hubungan syarat
3. Kalimat majemuk hubungan tujuan
4. Kalimat majemuk hubungan konsesip,
5. Kalimat majemuk hubungan perbandingan,
6. Kalimat majemuk hubungan penyebaban,
7. Kalimat majemuk hubungan akibat,
8. Kalimat majemuk hubungan cara,
9. Kalimat majemuk hubungan sangkalan,
10. Kalimat majemuk hubungan kenyataan,
11. Kalimat majemuk hubungan hasil
12. Kaimat majemuk hubungan penjelasan
13. Kalimat majemuk hubungan atributif
c) Perbedaan antara Induk Kalimat dengan Anak Kalimat
1. Kemandirian
sebagai kalimat tunggal
Artinya tidak tergantung anak kalimat, induk kalimat bisa
tetap berdiri sendiri.
Misalnya : Andi selalu terlihat sedih, semenjak nenek
pergi.
Andi selalu terlihat sedih : induk kalimat
Semenjak nenek pergi : anak kalimat
Meskipun tanpa “ semenjak nenek pergi” , induk kalimat
“Andi selalu terlihat murung” masih bisa berdiri dan memiliki makan sendiri.
2. Konjungsi
Konjungsi digunakan untuk menghubungkan anak kalimat
dengan induk kalimat. Anak kalimat ditandai oleh adanya konjungsi, sedangkan
induk kalimat tidak didahului dengan konjungsi.
Misalnya :
Aku tertidur , ketika ayah pulang kerja.
Aku tertidur : induk kalimat
Ketika ayah pulang kerja : anak kalimat
3. Urutan
Jika anak
kalimat di depan induk kalimat, anak kalimat itu harus dipisahkan dengan tanda
koma dari induk kalimatnya. Sedangkan, anak kalimat yang menempati posisi di
belakang induk kalimat dapat ditempatkan di depan kalimat tanpa perubahan
informasi pokok.
Misalnya :
Untuk
memperoleh beasiswa, aku harus rajin belajar.
Untuk
memperoleh beasiswa : anak kalimat di depan maka pakai koma.
Aku harus
rajin belajar : induk kalimat dibelakang.
DAFTAR PUSTAKA
Abas,
lutfi.1967. Pengantar Linguistic dan Tata
Bahasa Indonesia l. Bandung : Jajasan Penerbit Universitas Pajajaran.
Abdullah
Hassan. 1974. The Morphosogy of Malay. Kuala
lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka.
Abdulhaji.
1983. Pengantar Sintaksis Bahasa
Indonesia. Cet. Kedua. Yogyakarta : Lukman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar